SorotBengkulu – Perusahaan pengelola bandara terkemuka, Injourney Airport, hari ini secara resmi mengumumkan penyelesaian merger antara Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, membentuk PT Angkasa Pura Indonesia. Langkah ini tidak hanya menciptakan entitas baru yang kuat tetapi juga menandai perubahan besar dalam struktur industri penerbangan dan kebandaraan di Indonesia.
Sebagai hasil dari penggabungan ini, Injourney Airport sekarang menduduki posisi sebagai pengelola bandara terbesar ketiga di dunia, dengan jumlah impresif 172 juta penumpang per tahunnya. Pencapaian ini mengungguli operator bandara terkemuka lainnya seperti Vincy Airport dari Prancis dan GMR Airport dari India.
Doni Oskaria, Direktur Utama Injourney, menyatakan bahwa transformasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesehatan dan keuntungan bandara di bawah naungan Injourney Group. “Dengan menjadi pengelola bandara terbesar ketiga di dunia, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dan meningkatkan kualitas pengelolaan bandara secara menyeluruh,” katanya.
Injourney Airport akan berfokus pada standarisasi sistem operasi dan kebijakan di seluruh bandara yang dikelolanya. Ini diharapkan akan memberikan pengalaman yang lebih baik dan merata bagi wisatawan yang menggunakan bandara di Indonesia.
Perusahaan juga menekankan pentingnya meningkatkan sektor pariwisata melalui pembentukan Injourney Airport. Dengan adanya penggabungan ini, Injourney meyakini bahwa potensi untuk mendatangkan wisatawan akan lebih terbuka lebar dari Jakarta.
Para pemangku kepentingan di industri penerbangan dan pariwisata menyambut baik langkah-langkah progresif ini, yang diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global tetapi juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan Injourney Airport sebagai pemain utama di industri ini, masyarakat dan pelaku bisnis diharapkan dapat menikmati manfaat dari transformasi positif ini dalam jangka panjang.
