SorotBengkulu – Suasana rapat evaluasi di Rumah Sakit Umum Daerah Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu tidak hanya sekadar agenda rutin. Dalam keterangan Pj Walikota, Plt Sekda Medy Pebriansyah, pertemuan tersebut menjadi formula penting untuk mengevaluasi capaian RSHD dari berbagai aspek setiap triwulan.
“Progres peningkatan sarana dan prasarana, pelayanan umum terhadap pasien, serta kerja sama dengan BPJS dan aspek lainnya telah disampaikan oleh ibu direktur. Ada beberapa poin yang perlu kita pertahankan dan catatan untuk perbaikan ke depan,” ungkap Medy.
RSHD, sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Kota Bengkulu, ditekankan untuk mempertahankan capaian terbaiknya, terutama dalam hal pelayanan. Lista, salah satu pemangku kepentingan RSHD, menyoroti pentingnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kata kunci agar dicintai masyarakat ialah memberikan pelayanan terbaik. Jadi bukan hanya sebatas sertifikat, tapi pelayanan paripurna harus tetap dijaga. Tagline ‘NO JULEMI’ harus dibuktikan dengan tindakan, bukan hanya sebatas tulisan dan omongan,” jelas Lista.
Lebih lanjut, Lista menyebutkan beberapa langkah konkrit yang telah diambil RSHD, seperti menjalankan tagline ‘NO JUTEK, NO LELET, NO TELMI’ dan menyelenggarakan salon gratis untuk pasien.
Sebagai informasi tambahan, pada tahun lalu, RSHD Kota Bengkulu berhasil meraih Akreditasi tingkat “Paripurna” bintang lima dari Kementerian Kesehatan RI. Penghargaan ini menjadi bukti nyata pengakuan pemerintah atas standar pelayanan tinggi yang diterapkan oleh RSHD.
Akreditasi rumah sakit bukan hanya formalitas, melainkan merupakan upaya konkret untuk melindungi pasien dari pelayanan sub-standar. RSHD berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa setiap aspek, mulai dari sumber daya manusia, administrasi, peralatan medis, hingga fasilitas penunjang lainnya, memenuhi standar yang ditetapkan.
Dengan komitmen kuat dan langkah-langkah nyata yang diambil, RSHD Bengkulu terus menjadi sorotan positif dalam dunia pelayanan kesehatan di Kota Bengkulu.
