Dempo XLer
Daerah  

Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Ajak Lulusan FEBI UIN Fas Jadi Entrepreneur

Andi Hartono
Dempo xler
Tokoh Komputer Bengkulu

SorotBengkulu – Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler, S.IP, MAP, memberikan dorongan kepada para lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Fatmawati Soekarno Bengkulu untuk menjadi entrepreneur dan menciptakan lapangan kerja.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan bimbingan karir dengan tema “Dari FEBI untuk Negeri, Menjadi Alumni yang Mandiri dan Berdedikasi untuk Kemajuan Bangsa dan Negara” pada pagi Kamis (16/11).

Dalam sambutannya, Dempo Xler menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan lapangan kerja yang semakin sulit, lulusan perguruan tinggi harus aktif menciptakan peluang kerja atau bertransformasi menjadi seorang entrepreneur.

Ia menekankan perlunya mengubah paradigma bahwa setelah lulus, langkah selanjutnya adalah mencari pekerjaan.

Baca:  Sugiarto Nahkodai DPD Pospera Bengkulu

“Dalam menghadapi realita pasca kuliah, jangan pernah kita termakan doktrin bahwa tamat kuliah itu mesti bekerja atau mencari lapangan pekerjaan. Tapi kita harus berpikir lebih jauh, yakni menjadi seorang entrepreneur atau menciptakan lapangan kerja baru,” ujar Dempo.

Dalam konteks saat ini, Dempo juga mencermati keluhan terkait proses penerimaan pekerjaan di sektor pemerintahan dan perusahaan swasta yang diduga banyak menggunakan jaringan pribadi atau uang sebagai faktor penentu.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Dempo mengingatkan pentingnya memiliki kualitas yang unggul sebagai lulusan perguruan tinggi.

“Kita mesti mampu melawan hal ini dengan cara apa, dengan kualitas. Kita tidak punya uang, kita mesti lawan dengan kualitas, kita tidak punya orang dalam, mesti kita lawan dengan skill, Softskill dan Hardskill kita,” tegas Dempo.

Baca:  Pengamanan Ketat Perbatasan Bengkulu Menanggapi Potensi Masuknya Pengungsi Rohingya

Dempo juga menyoroti pentingnya kemandirian pasca-pendidikan, mengingatkan setiap universitas agar tidak hanya fokus pada aspek akademik, tetapi juga memberikan perhatian serius pada pengembangan kemampuan non-akademik mahasiswanya.

Soft skills seperti kepemimpinan, public speaking, kepribadian, etika, manajerial, dan keterampilan lainnya dianggap sebagai aspek penting yang dapat meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.

“Misalnya soft skill, kemampuan kepemimpinan, public speaking, kepribadian, etika, manajerial, dan lainnya. Ini tidak sepele, contohnya ada mahasiswa atau dosen tidak bisa menyetir, inikan skill yang mesti digunakan saat ini. Jadi penting sekali memiliki skill selain kemampuan akademik,” tutup Dempo. (**)

Gege Interior Bengkulu