Dempo XLer
Daerah  

Mengatasi Krisis Harga Cabai, PEMKAB Seluma Bergerak Cepat

Andi Hartono
harga cabai
Bupati Kabupaten Seluma - Erwin Octavian
Tokoh Komputer Bengkulu

SorotBengkulu Kenaikan drastis harga cabai merah belakangan ini memicu langkah tegas dari Pemerintah Kabupaten Seluma. Dalam beberapa pekan terakhir, harga cabai merah melonjak mencapai Rp. 10.000 per kilogram, menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Bupati Seluma, Erwin Octavian, menyatakan komitmennya untuk segera menemukan solusi terbaik.

Menurut Bupati Kabupaten Seluma Erwin Octavian akar masalah dibalik kenaikan harga cabai ini harus dikaji dengan serius, sehingga bisa menemukan solusi dan langkah yang tepat untuk mengatasi dari harga cabai merah ini.

“Kami akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kenaikan harga cabai merah. Ini menjadi perhatian utama kami karena mempengaruhi kestabilan ekonomi rumah tangga,” ujar Bupati Erwin Octavian.

Baca:  Iswahyudi : Masyarakat Harus Bangga Punya Rekening Bank Bengkulu

Pemerintah Kabupaten Seluma juga tengah mengkaji opsi pasar murah sebagai respons cepat terhadap lonjakan harga bahan pokok menjelang pergantian tahun.

Kolaborasi dengan sektor industri dan lembaga ketahanan pangan menjadi fokus, dengan harapan dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tidak merasakan dampak berat dari kenaikan harga ini. Melalui pasar murah dan upaya kolaboratif, kami berharap harga-harga pangan tetap terjangkau menjelang tahun baru, sehingga masyarakat dapat merayakan momen tersebut tanpa beban,” tambah Bupati Erwin Octavian.

Sebagai catatan, langkah serupa telah diambil sebelumnya oleh Pemerintah Kabupaten Seluma ketika harga bahan pokok lainnya, seperti telur ayam dan beras, mengalami kenaikan.

Baca:  DINKES Bengkulu Lakukan Persiapan Maksimal - Vaksin COVID-19 untuk Calon Jemaah Haji 2024

Upaya ini merupakan bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Seluma dalam menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan ekonomi.

Gege Interior Bengkulu