SorotBengkulu – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memberikan sejumlah rekomendasi perbaikan terkait format debat Capres-Cawapres pasca debat perdana Pilpres 2024 yang diselenggarakan pada 12 Desember lalu.
Salah satu poin penting yang diusulkan oleh Bawaslu adalah terkait pembacaan tata tertib debat yang dinilai perlu lebih jelas. Menurut Bawaslu, kejelasan aturan debat dapat mencegah kegaduhan dan memastikan bahwa semua pihak terlibat memahami dengan baik prosedur yang berlaku.
“Saran perbaikan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelancaran jalannya debat, tetapi juga untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada semua pihak yang terlibat dalam proses demokrasi ini,” ujar juru bicara Bawaslu, Ahmad Subagyo, dalam konferensi pers.
Bawaslu juga menyoroti lokasi pelaksanaan debat yang sebaiknya dipindahkan ke tempat yang lebih besar daripada kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Hal ini dianggap dapat menciptakan suasana debat yang lebih terbuka dan memberikan kesempatan bagi lebih banyak partisipan untuk menyaksikan.
“Kami mengusulkan agar debat dilaksanakan di tempat yang lebih luas, sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat menyaksikannya secara langsung, mendukung semangat transparansi dan partisipasi publik dalam proses demokrasi,” tambah Subagyo.
Meskipun Bawaslu tidak terlibat langsung dalam merancang format debat, mereka tetap memberikan saran perbaikan guna memastikan kelancaran dan transparansi proses demokrasi di masa mendatang.
Pengamat politik, Prof. Maria Indah, menyambut baik rekomendasi Bawaslu. “Perbaikan ini sangat penting untuk memastikan bahwa debat capres-cawapres menjadi wadah yang produktif untuk memahami visi dan misi para calon pemimpin negara,” ungkap Prof. Indah.
Pihak KPU telah menerima saran perbaikan tersebut dan akan mempertimbangkan implementasinya untuk debat-debat selanjutnya. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama dalam meningkatkan kualitas debat demi menyediakan informasi yang bermutu bagi pemilih.
