SorotBengkulu – Dalam upaya melindungi dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap puspa langka, Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Utara gencar melakukan sosialisasi terhadap masyarakat awam atau warga yang tinggal diluar Provinsi Bengkulu.
Komunitas menekankan pentingnya dukungan dari pemirsa dengan mengundang mereka untuk menyukai, mengomentari, dan berlangganan saluran, serta menyalakan lonceng notifikasi.
Upaya ini bertujuan untuk memperluas jangkauan edukasi mereka dan meningkatkan kesadaran tentang perlunya melibatkan masyarakat dalam melindungi habitat puspa langka.
Septian Andriki, salah satu anggota Komunitas Peduli Puspa langka Bengkulu Utara, secara rinci menjelaskan perbedaan antara dua jenis bunga yang sering disalahpahami, yaitu bunga raplesia dan bunga bangkai.
Ia menjelaskan bahwa bunga raplesia merupakan tumbuhan parasit yang hanya dapat hidup bergantung pada akar-akar pohon relopan. Dalam visualisasi yang diberikan, bunga raplesia digambarkan dengan warna oranye, kelopak bintik-bintik, dan lubang besar di bagian tengahnya.
Sementara itu, bunga bangkai merupakan jenis tumbuhan dari keluarga talas-talasan. Dengan ukuran yang sangat tinggi dan warna hijau, bunga bangkai kerap kali disalahartikan sebagai bunga raplesia. Edukasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat membedakan antara kedua jenis bunga tersebut dan meningkatkan kepedulian terhadap keberlanjutan puspa langka.
Komunitas Peduli Puspa langka Bengkulu Utara juga menegaskan bahwa peran mereka tidak hanya sebatas sebagai pelindung habitat puspa langka, tetapi juga sebagai wadah edukasi bagi masyarakat umum. Mereka berharap pesan edukasi ini dapat tersebar luas dan menjadi sumber pengetahuan yang mudah diakses oleh masyarakat.
Dengan kolaborasi antara anggota komunitas dan masyarakat di bengkulu, diharapkan upaya ini dapat menjadi langkah nyata dalam melestarikan puspa langka dan membangun kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat Bengkulu Utara.