SorotBengkulu – Presiden Joko Widodo secara resmi meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Jakarta Utara hari ini, sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mengurangi risiko banjir di ibu kota.
Stasiun pompa air ini memiliki kapasitas mereduksi banjir seluas 879 hektar yang melibatkan 7 kecamatan utama di Jakarta, termasuk Pademangan, Tanjung Priuk, Kemayoran, Cepaka Putih, Johar Baru, Matraman, dan Senen.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Stasiun Pompa Ancol Sentiong merupakan investasi besar dengan total anggaran mencapai Rp81 miliar. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mengurangi dampak banjir di Jakarta.
Proyek ini juga menjadi bagian integral dari strategi pemerintah dalam memperkuat infrastruktur pencegahan banjir, termasuk Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Selain itu, proyek ini juga terkait dengan normalisasi Sungai Ciliwung yang tersisa sekitar 17 km.
Stasiun Pompa Ancol Sentiong diharapkan mampu mengurangi tingkat banjir di Jakarta hingga sekitar 62%, menjadikannya stasiun pompa terbesar di Indonesia. Keberhasilan proyek ini diharapkan memberikan dampak positif bagi sejumlah kecamatan yang rentan terhadap banjir.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pembangunan stasiun pompa ini bukan hanya pada aspek hulu sungai, tetapi juga melibatkan upaya di tengah dan hilir sungai. Dengan daya tampung yang besar, stasiun pompa ini tidak hanya dapat mengatasi risiko banjir, tetapi juga membersihkan sungai dari lumpur dengan kemampuan flushing.
Ancol dipilih sebagai lokasi stasiun pompa karena menjadi salah satu daerah yang rentan terhadap banjir. Keberadaan Stasiun Pompa Ancol Sentiong diharapkan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi warga Jakarta dan memperkuat ketahanan kota terhadap bencana banjir.
Proyek ini merupakan langkah besar dalam meningkatkan infrastruktur pencegahan bencana di ibu kota dan menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Jakarta.
