SorotBengkulu – Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengumumkan perpanjangan masa tanggap darurat untuk penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Keputusan ini diambil menyusul peningkatan status gunung tersebut dari siaga ke Awas setelah terjadi erupsi pada beberapa hari lalu.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menyebabkan lontaran awan panas dengan jangkauan mencapai 2 km ke arah utara, barat laut, dan timur laut. Dampak langsung terasa di tujuh desa yang berada di dua Kecamatan, yang akhirnya harus dikosongkan sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
Data terkini mencatat jumlah pengungsi akibat erupsi ini mencapai 6.536 jiwa. Mereka mengungsi di tujuh kecamatan di Flores Timur dan tiga desa di Kabupaten Sika NTT. Evakuasi dilakukan untuk menjaga keselamatan warga dan mengurangi dampak buruk dari erupsi Gunung Lewotobi.
Peningkatan status gunung ini berdasarkan rekomendasi dari pos pengamat Gunung Merapi dan pos pengamat Lewotobi Laki-laki. Bupati Flores Timur telah mengeluarkan penetapan perpanjangan masa tanggap darurat mulai tanggal 10 hingga 24 Januari, dengan durasi 14 hari.
Pemerintah menegaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang atau mengakhiri masa tanggap darurat akan sangat tergantung pada rekomendasi dari instansi yang berwenang atau ahli di bidang ini. Saat ini, wilayah tersebut masih berada dalam fase tanggap darurat untuk memastikan koordinasi optimal dalam menangani situasi darurat ini.
Langkah-langkah pengamanan dan mitigasi dampak bencana terus diupayakan oleh pihak berwenang, dengan kerjasama dari berbagai instansi terkait. Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mematuhi petunjuk evakuasi demi keselamatan bersama.
Saat ini, tim penanggulangan bencana dan relawan bekerja keras untuk menyediakan bantuan dan fasilitas bagi pengungsi. Sejumlah posko pengungsian telah didirikan di berbagai lokasi strategis guna memberikan pelayanan kesehatan, pangan, dan kebutuhan dasar lainnya bagi mereka yang terdampak.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur juga menggandeng lembaga kemanusiaan dan organisasi non-pemerintah dalam upaya pemberian bantuan kepada korban erupsi. Pihak berwenang memberikan penekanan pada koordinasi yang baik antara semua pihak terlibat, termasuk relawan dan donatur, untuk memastikan bantuan mencapai sasaran dengan cepat dan efektif.
Selain itu, instansi terkait juga sedang melakukan pemantauan terus-menerus terhadap aktivitas Gunung Lewotobi. Informasi dan pembaruan berkala disampaikan kepada masyarakat untuk menjaga kesadaran akan situasi terkini. Hal ini menjadi penting dalam membantu masyarakat tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan perubahan kondisi di sekitar Gunung Lewotobi.
Pemerintah daerah juga meminta kerjasama dan partisipasi aktif dari masyarakat sekitar dalam menjalankan proses evakuasi dan upaya penanggulangan bencana. Semua pihak diharapkan untuk tetap mematuhi petunjuk keselamatan yang telah diberikan dan tidak melakukan aktivitas di zona-zona berbahaya.
Dalam rangka memberikan informasi yang lebih akurat, pemerintah setempat telah membuka hotline darurat yang dapat dihubungi oleh masyarakat yang membutuhkan informasi atau bantuan darurat. Warga diimbau untuk tidak ragu-ragu menghubungi hotline tersebut untuk mendapatkan bantuan atau informasi yang diperlukan.
Pemerintah secara tegas menegaskan komitmennya untuk terus berkoordinasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna meminimalkan risiko dan dampak bencana. Semua pihak diharapkan dapat bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi situasi darurat ini, serta memberikan dukungan moral dan sosial bagi mereka yang terdampak bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
