SorotBengkulu – Pemerintah Desa Benuang Galing, Kecamatan Seberang Busi, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, memanfaatkan Dana Desa (DD) untuk mengatasi permasalahan kekeringan yang telah lama melanda daerah tersebut dengan sebuah inisiatif proaktif yang dapat menjadi teladan bagi daerah lain
Sejak puluhan tahun, petani setempat mengandalkan sawah tadah hujan, namun, kini pemerintah desa mengambil langkah serius dengan mengalokasikan 20% dari anggaran ketahanan pangan untuk proyek irigasi sawah.
Pemerintah Desa Benuang Galing, di bawah kepemimpinan Kepala Desa yang visioner, memutuskan untuk menggunakan 20% dari Dana Desa tahun 2023 untuk mengatasi masalah kekeringan dan meningkatkan produksi pangan.
Fokus utama proyek ini adalah pembangunan irigasi tersier yang akan mencakup belasan hektar sawah di Desa Benuang Galing.
Sebanyak 1.1 ton pipa akan dipergunakan untuk mengalirkan air ke lokasi persawahan yang saat ini mengalami kekeringan.
Ini bukan hanya langkah menuju pertanian modern, tetapi juga upaya memastikan pertanian tradisional tetap berkelanjutan di tengah tantangan iklim yang semakin tidak pasti.
Sebelum mengambil langkah besar ini, kepala desa melakukan musyawarah desa untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat.
Langkah ini mencerminkan semangat demokrasi partisipatif dan memastikan bahwa alokasi anggaran dari Dana Desa benar-benar mencerminkan kebutuhan riil masyarakat.
Proyek ini tidak hanya berfokus pada menanggulangi kekeringan, tetapi juga pada memberdayakan petani setempat. Kini, petani dapat kembali turun ke sawah dalam menghadapi musim kemarau, menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik untuk Desa Benuang Galing.
Inisiatif Pemerintah Desa Benuang Galing ini sangat cerdas, tidak hanya untuk proyek irigasi sawah, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya lokal.
Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ketahanan pangan di tingkat desa.